Minggu, 01 September 2019

CONTOH TEKS CERITA SEJARAH

RADEN AJENG KARTINI
 


Orientasi
Raden Ajeng Kartini atau yang kita kenal dengan Ibu Kartini. Dia adalah salah satu keturunan keluarga terpandang yang lahir pada tanggal 21 April 1879. Dan keluarganya yang mewariskan suatu hal yaitu pendidikan. Beliau pernah duduk dibangku sekolah dasar sampai tamat sekolah sekolah dasar. Beliau tidak pernah puas akan ilmu pengetahuan dan membuat beliau ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun ayahnya tidak sependapat dengan beliau untuk melanjutkan pendidikanya. Tahu sikap ayahnya sperti itu beliau sedih namun tidak bisa mengubah keputusan ayahnya.

Peristiwa dan Masalah
Adat dikeluarganya yaitu seorang gadis atau wanita yang belum menikah belum dibolehkan keluar rumah atau juga disebut dipingit. Untuk mengisi waktu luangnya beliau membaca buku ilmu pengetahuan yang ia miliki. Beliau memang gemar membaca atau kutu buku dan menjadi keseharianya saat banyak waktu luang. Bahkan dia tidak takut untuk bertanya kepada ayahnya bila dia tidak mengerti atau kurang paham. Kartini mempunyai teman yang banyak di Belanda dan sering bekomunikasi dengan mereka. Bahkan pernah meminta kepada Mr.J.H. Abendanon untuk memberikan dirinya beasiswa untuk bersekolah di Belanda.
Belum sempat menyampaikan keinginanya beliau dinikahkan dengan Adipati Rembang yang bernama Raden Adipati Oyodiningrat. Walaupun begitu beliau tidak berhenti untuk bercita cita dan karena suaminya pula mendukung cita citanya. Dengan ketekunan dan kegigihan dari beliau dan suaminya mendirikan sekolahan wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Madiun, Cirebon, dan Malang. Sekolahan tersebut diberi nama dengan dengan sekolahan kartini. Pada tanggal 17 September 1904 Kartini meninggal dunia pada usia 25 saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Kemudian kisah beliau menjadi pelopor emansipasi wanita ditanah jawa. Kemudian kisah R.A Kartini di bukukan oleh Abendanon dengan judul “Door Duistemis Tot Licht” atau yang kita kenal dengan “Habis Gelap Terbitlah Terang” Buku ini telah menginspirasi wanita di Indonesia tidak hanya pada waktu itu tapi sampai sekarang.

Reorientasi
Kita tidak boleh melupakan jasa R.A Kartini  tetapi, kita harus mengenang jasa dan meniru sifatnya yang pantang menyerah terhadap masalah apapun. Karena setia masalah pasti ada jalan keluarnya.


                                                                                                                                


 Kemerdekaan Indonesia


Tahap orientasi
Berawal dari pecahnya “perang Asia Timur Raya”, dan Amerikaa menyatakan perang kepada Jepang. Karena serbuan tentara Jepang dipusat pertahanan Amerika Serikat “Pearl Harbour” pada tanggal 8 Desember 1941. Tentara Jepang dengan Angkatan Udara dan Lautnya semakin agresif mendarat diwilayah Indocina, Filiphina, Malaya dan Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda ikut Sekutu menyatakan perang terhadap Jepang. Jepang bertujuan mendarat di Indonesia yaitu untuk melumpuhkan pasukan Belanda. Pertama kali Jepang mendarat di Tarakan kemudian berlanjut didaerah Balikpapan, Manado, Ambon, Makasar, Pontianak, dan Palembang. Dan daerah jawapun dikuasai olehnya, pada tanggal 1942, Jepang mendarat di Banten, Indramayu dan Rembang.
Wilayah yang dikuasai Jepang semakin meluas dengan Batavia tanggal 5 Maret 1942, dan semakin bertambah ke daerah Surakarta, Cikampek, Semarang dan Surabaya. Belanda semakin terdesak dengan penyerangan Jepang dan berakhir dengan Hindia Belanda menyatakan “menyerah tanpa syarat”

Urutan peristiwa
Masyarakat Indonesia awalnya menyambut dengan ramah kedatangan militer Jepang. Dapat dilihat dari perlakuan sikap kooperatif tokoh tokoh Nasional kita Ir. Soekarno dan Moh Hatta. Pemerintah Jepang mulai merangkul rakyat dengan adanya pembentukan organisasi masyarakat, yang sebenarnya hanyalah untuk kepentingan Jepang di Perang Dunia II. Organisasi itu antara lain: Pusat Tenaga Rakyat, (PUTERA), Jawa hokokai, Fujinkai Keibodan, Heiho, MIAI, dan pembentukan BPUPKI.
BPUPKI (Badan Penyelidikan Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan RI) dibentuk pada tahun 1943 dibawah pemerintah perdana Menteri Tojo. Menteri Tojo  bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal hal yang penting dan perlu bagi pembentukan pemerintah Indonesia. Perkembangan selanjutnya BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan nama tokoh perjuangan kita. Dari BPUPKI menjadi PPKI yang dikenal dengan Docoritsu Junbi Inkai, dengan nama ini terkesan bahwa PPKI bukan bentukan Jepang. Tetapi hasil kesepakatan dan perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia.
Terjadi peristiwa penting yaitu pertemuan antara Soekarno, M. Hatta dan Rajiman Wedyodiningrat dengan Jenderal Terauchi di Dalat menyampaikan. Bahwa pemerintah Jepang telah memutuskan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia yang meliputi wilayah bekas Hindia-Belanda saat pasukan Jepang mulai melemah. Kekalahan dan kekalahan didapatkannya dan Amerika semakin kuat dan ditambahnya menarik pasukan pasukannya yang ada di Eropa. Tentara Amerika menghentikan serangan Jepang pada Mei 1942 dipertempuran Laut Koral dan 1942 dipertempuran Midway.
Jepang semakin melemah karena Amerika yang terus mengamuk. Pada 6 Agustus 1945 AS dijatuhkanya Bom Atom pertama kalinya didaerah Hiroshima. Dan tidak puas juga 3 hari kemudian pada tanggal 9 Agustus Bom Atom kedua dijatuhkan kembali dikota Nagasaki. Dua pusat kota pemerintahan Jepang akhirnya rata dengan Tanah. Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Dengan penyerahan itu dilakukan dikapal Missouri pada tanggal 2 September 1945 oleh kaisar Hirito (Jepang) dan Jenderal Douglas Mc Arthur (Sekutu).

Tahap Reorientasi
Berita kekalahan Jepang terhadap sekutu tidak bisa disembunyikan. Dengan perjanjian Post Dam Jepang menyerah kekuasaanya kepada sekutu dan otomatis di Indonesia kekosongan kekuasaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar